1. PEMAKNAAN ILUSTRASI SAMPUL BUKU ”POCONGGG JUGA POCONG” oleh ADITYO WILDAN. Pada jurnal ini membahas tentang makna sampul Pocong Juga Pocong yang sangat bagus sehingga memicu pertanyaan pada sampulnya, yang pertama seberapa pentingnya ilustrasi sampul buku sebagai proses komunikasi?, Apakah ada arti khusus pada sampul Pocong Juga Pocong?, Seberapa pentingnya ilustrasi sampul pada buku Pocong Juga Pocong?, Sehingga jurnal ini menjelaskan secara detail mengenai sampul buku Pocong Juga Pocong yang sangat menarik, pada sampul pocong juga pocong memperlihatkan sebuah pocong dnegan muka serba hitam yang mewakili kemisteriusan dari sosok tersebut dan juga ada simbol-simbol burung seperti logo twitter. Kesimpulan yang ada pada jurnal ini adalah bahwa ilustrasi yang ada pada sampul Pocong Juga Pocong menunjukan idola baru pada anak muda, sosok pocong disini menggambarkan bahwa pocong bukan dari mahluk halus yang di takuti oleh orang akan tetapi malah di idolakan oleh banyak orang karena pocong tersebut berubah menjadi sosok yang di idola. JURNAL.pdf (isi.ac.id)
2. SEMIOTIKA VISUAL dibuat oleh Hasbullah Mathar.
semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda dan kode-kode yang di pakai untuk memahaminya. Semiotika didefiniskan sebagai mengkaji tentang kode-kode dan tanda-tanda yang ingin di sampaikan pada pembuatnya, Pada sampul buku Pocong Juga Pocong memiliki tanda-tanda seperti adanya pocong beridiri yang mukanya di warnai dengan hitam pekat sehingga menimbulkan efek misterius pada sosok pocong tersebut dan juga ada tanda burung seperti twitter yang artinya buku ini pada awalnya populer pada jejaring sosial twitter. https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/Komodifikasi/article/download/5499/4848
3. Analisis Semiotika Komunikasi Visual
Buku “Memahami Komik” Scott McCloud dibuat oleh Florens Debora Patricia.
Menurut Will Eisner (1985), komik sebagai bahan
bacaan; Ketika komik mencapai bentuk novel sebagai cerita
yang utuh, bukan sekedar bundel kumpulan lelucon,
tampaklah parameter suatu struktur. Ketika sebuah cerita
buku komik dihayati sebagai keseluruhan, pencacahan
elemen-elemennya membentuk karakter suatu bahasa.
Komik berkomunikasi dengan bahasa yang mengandalkan
kebersamaan pengalaman visual dari pengubah ataupun
pembacanya. Seperti halnya pada novel Pocong Juga Pocong juga tidak harus tentang lelucon sehingga para pembaca tidak bosan dengan alur yang di berikan. https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jsk/article/download/702/494
4. KAJIAN SEMIOTIKA DALAM FILM dibuat oleh Yoyon Mudjiono
Kata semiotika di samping kata semiologi sampai saat ini masih sering
dipakai. Selain istilah semiotika dalam sejarah linguistik ada pula digunakan
istilah lain seperti semasiologi, sememik, dan semik untuk merujuk pada bidang
studi yang mempelajari makna atau arti dari sauatu tanda atau lambang.
Menurut Segers dalam (Sobur: 2003). Dalam definisi Saussure (Sobur: 2003), semiologi merupakan “sebuah
yang mengkaji kehidupan tanda-tanda di tengah masyarakat” dan dengan
demikian menjadi bagian dari disiplin psikologi sosial. Pada Pocong Juga Pocong sudah memiliki sebuah film yang sangat populer pada masanya karena sudah sempat viral ketika bukunya terbit atau yang masih ada di twitternya yaitu @poconggg. Semiotika pada film juga sangat berhubungan karena memiliki tanda-tanda yang bisa di sampaikan kepada penonton untuk kehidupan atau hanya sekedar lucu-lucuan saja. https://e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/PROPORSI/article/download/497/608
5. Semiotika Horror dalam Poster Film dibuat oleh Widya Nirmalawati
kajian ini akan
menggunakan semiotika Peircean. Tanda atau reprensentamen dalam
pandangan Peirce merupakan sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain
58
Semiotika Horor…(Nirmalawati)
dalam beberapa hal atau kapasitas (1986: 5). tanda merupakan presepsi dari pikiran setiap orang, karena menghasilkan arti yang berbeda pada setiap orang yang melihatnya seperti poster Pocong Juga Pocong juga memiliki poster yang sangat menarik karena memiliki beberapa tanda seperti pocong yang berdiri, ada burung yang seperti twitter dan ada seseorang yang duduk membelakangi sosok pocong tersebut sehingga menimbulkan arti yang berbeda-beda pada setiap orang yang melihatnya. http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/LEKSIKA/article/download/2249/1752
Komentar
Posting Komentar