Pendahuluan
Saya memilih objek seni dalam komik dengan judul Solo Leveling yang merupakan komik buatan korea dan juga sering di sebut manhwa, komik ini rilis pada 25 juli tahun 2016. Pada komik ini membahas tentang seorang anak remaja yang menerima kekuatan ganda untuk melindungi keluarga dan dunia dari serangan invasi alien yang keluar dari dugeon. Pada komik bagian awal di perlihatkan seorang anak laki-laki yang tidak memiliki kekuatan untuk bertarung yang mempunyai keinginan untuk menghidupi keluarganya karena ibunya sedang sakit parah. Akan tetapi kehidupannya berubah Ketika dia memasuki dugeon ganda yang bisa membuat anak tersebut memiliki kekuatan ganda, yang artinya biasanya setiap manusia hanya memiliki satu kekuatan saja dalam hidupnya. Kenapa saya memilih komik ini? Karena saya suka dengan aksi, efek skill yang di tampilkan dan kegigihanya, terutama saya suka sekali membaca komik dari berbagai negara seperti china (manwa), jepang (manga), dan korea (manhwa). Karena saya memiliki cita-cita untuk membuat komik buatan sendiri dan di publish.
Isi
Bentuk Formal : Komik (Visual)
Penanda : Seorang remaja yang ingin menghidupi keluarganya serta menyelamatkan dunia dari kehancuran invasi alien.
Pertanda : Disini kita belajar bahwa ketulusan, kegigihan dan berkeinginan kuat dapat merubah kehidupan seseorang dari yang biasa saja sampai menjadi seseorang yang sangat di hormati oleh orang banyak serta menjadi pahlawan bagi dunia.
Dalam kajian ini saya memakai 2 teori yaitu :
2. The Iconic Code:
2.1.1 Graphic Elements :
Teori di atas maksudnya adalah membahas tentang sebuah elemens gambar
Yang ada pada komik tersebut dan memiliki ciri khasnya sendiri seperti action Atau pertempurannya, efek dari kemampuannya, dan masih banyak lagi. Seperti Yang kita tahu bahwa setiap orang memiliki keunikannya sendiri dalam menggambar berbagai hal, seperti manusia, hewan, efek kemampuannya, dan lain-lainnya. Akan tetapi biasanya orang akan cenderung memiliki kesamaan dalam hal menggambar pada setiap negara karena mereka sering melihat gambar yang itu-itu saja seperti halnya manga atau komik dari jepang, mereka pasti membuat komik tersebut hitam putih walaupun ada juga yang membuat komik itu berwarna, seperti halnya komik atau manhwa korea, mereka pasti membuat komik dengan pewarnaan yang nyentrik atau penuh dengan warna-warna yang membuat kita terpukau karena penggabungan warna yang mereka berikan.
3. Nonverbal Communication:
3.1 Graphic Reduction and Hyperbole:
Teori di atas maksudnya adalah membahas tentang sebuah pergerakan dari karakter yang ada pada komik yang di lebih-lebihkan seperti skillnya ataupun pergerakannya, akan tetapi biasanya komik memiliki alur maju dan mundur untuk me-reduction hyperbolenya itu sendiri, seperti halnya Ketika mereka sedang mengobrol ataupun sedang makan dan sebagainya. Hyperbole ini sangat-sangat di butuhkan pada komik action yang selalu mengandalkan efek skill atau kemampuan pengguna agar terlihat seperti mereka memiliki kemampuan yang sangat hebat dan ganas, seperti contohnya di komik atau manhwa Solo Leveling ini skill atau kemampuan yang di perlihatkan semuanya di lebih-lebihkan agar terlihat keren dan ganas supaya para pembaca tidak bosan karena adegannya itu-itu saja.
Kesimpulan
Kesimpulannya adalah sang creator komik ini ingin menyampaikan bahwa kita sebagai mahluk hidup jangan pantang menyerah Ketika mendapat masalah yang bertubi-tubi dan kita harus terus maju untuk mencapai apa yang kita impikan. Disini kita bisa melihat semiotiknya yaitu perjuangan dari apa yang dialami oleh creator maupun karakter dalam komik tersebut sehingga pesan tersebut tersampaikan ke para pembaca, karena pada komik ini banyak sekali adegan-adegan yang menarik untuk di lihat dan membuat kita ingin terus membacanya sampai habis.
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam menulis kajian ini.
Nama : Andhika Yusuf
NPM : 202046500018
Kelas : S4A
Komentar
Posting Komentar